Berita Kota Bandung

Tampilkan postingan dengan label JAWA BARAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JAWA BARAT. Tampilkan semua postingan

Alhamdulillah... Aher Terbukti Bersih, Kalo Gubernur Yang Tersandung Bus Way Gimana?

Tidak ada komentar :

PKS Sukasari - Tidak seperti kasus korupsi BUS WAY di Jakarta yang tak kunjung jelas, kasus korupsi GLBA yang melibatkan Kang Aher segera bisa diklarifikasi kebersihan beliau melalui proses hukum. Beliau menuntaskan prosedur hukum dengan memenuhi panggilan penyidikan, dan selesai sudah.

Disamping menunjukkan pemuliaan terhadap supremasi hukum juga memberikan kepercayaan penuh tentang integritas seorang Aher. Sebagaimana kita ingat, sejak pilkada Gubernur tuduhan kosong soal korupsi kepada Aher terus bermunculan dan berhasil di patahkan.

Perlakuan kepada pemimpin memang beda dengan warga masyarakat biasa. Seorang pemimpin harus merasa wajib dan segera menuntaskan apapun tuduhan hukum yang menyangkut beliau. Karena kepercayaan dan keyakinan warga yang dipimpinnya amat diperlukan seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya.

Kepercayaan ini amat strategis dalam kepemimpinan. Bila kepercayaan dan keyakinan itu terusik, maka akan terus ada penurunan daya dukung warga masyarakat atas kemimpinannya. Dan ini petaka sebuah kepemimpinan dan keruntuhan semangat hidup bersama yang semakin mempertanyakan untuk apa lagi kita hidup bersama.

Jadi jangan anggap enteng kasus per kasus yang bersentuhan dengan kepemimpinan. Yang utama memang pemimpin harus bersih sebagai integritas dan kualifikasi memilih pemimpin. Yang selanjutnya harus ada keinginan untuk menjaga aspek kebersihan dari setiap pelaksanaan kepemimpinannya.

Aleg PKS: Hukuman Mati Tak Perlu Ragu!

Tidak ada komentar :

Eksekusi mati kepada para
pengedar dan gembong narkoba
menyisakan pro kontra. Para pihak
yang kontra hukuman mati melihat
eksekusi mati sebagai tindakan
yang tidak manusiawi, bermain
Tuhan dan tidak menyelesaikan
masalah. Wakil Ketua Komisi 8 DPR
RI Ledia Hanifa yang
membidangi Agama, Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak tidak sepakat
dengan hal tersebut.
Menurut Ledia efek kekejaman
penyalahgunaan narkoba harus
dilihat secara luas. “Yang digilas
oleh perkara narkoba ini lintas
wilayah, lintas budaya, lintas
agama, lintas demografi. Mau tua,
muda, laki-laki, perempuan, kaya,
miskin, berpendidikan atau tidak,
beragama atau tidak, kalau sudah
kena penyalahgunaan narkoba,
entah karena suka, terpaksa,
terjerat, terjebak, habis sudah.
Hartanya, fisiknya, hubungan
kekerabatannya hingga moral dan
perilaku kesehariannya. ”
Aleg PKS ini mengingatkan dalam
konteks kehidupan masayarakat
Indonesia yang berkeTuhanan,
nilai-nilai relijius masih menjadi
dasar bertindak. Amar maruf nahi
munkar adalah landasannya
termasuk dalam menjaga generasi
danmenghindari kerusakan di
tengah masyarakat.
“Menghentikan kerusakan bisa
melalui banyak jalan, tentu sesuai
tahapan hukum dan pengadilan
yang berlaku. Kembali pada
penyalahgunaan narkoba, lihat
pada data betapa banyak orang
menjadi pencuri, pelaku kekerasan
dalam rumah tangga, pelaku tindak
pidana, pesakitan dan bahkan
hilang akal karena narkoba. Lebih
miris, korban anak pun sangat
banyak dan meningkat dari tahun
ke tahun.” katanya
Ledia lantas mengutip data Komisi
Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) yang menunjukkan pada
2011 hingga 2014 tren
penyalahgunaan narkoba pada
anak-anak di bawah 17 tahun
mengalami peningkatan sekitar 400
persen dengan angka pengaduan
penyalahgunaan narkoba pada
anak pada 2011 sebanyak 12 kasus,
pada 2012 sebanyak 17 kasus, 2013
sebanyak 21 kasus, dan tertinggi
pada 2014, yakni 42 kasus
Begitu pula anak yang menjadi
pengedar narkoba ternyata juga
terus meningkat. Masih
berdasarkan data KPAI, pengedar
anak sejak 2011 hingga 2014 itu
meningkat hampir 300 persen.
Pada 2012 tercatat laporan 17,
pada 2013 ada 31, dan pada 2014
mencapai 42 anak yang menjadi
pengedar.
“Ini fakta bahwa kejamnya
pengedar, bandar, produsen dan
pemasok narkoba itu luar biasa.
Melemahkan dan kemudian
menghancurkan generasi secara
umum. Hingga untuk mengatasi ini
genderang perang melawan
penyalahgunaan narkoba harus
ditabuhkan dan hukuman mati tak
perlu ragu dilaksanakan usai
proses pemeriksaan, pengadilan
hingga pemberian keputusan
bersalah telah dilewati sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.”

Keren... Kang Aher Bakalan Bangun Pesantren Gontor Di Jawa Barat!

Tidak ada komentar :

PKS Sukasari, Bandung - Usai berkunjung ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat siang (10/4). Malamnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dalam ceramahnya, Gubernur mengungkapkan kesiapannya untuk membangun ponpes tersebut di Jawa Barat.

Gubernur serta rombongan tiba di ponpes modern tersebut sekitar pkl. 18.00 WIB. Ia disambut langsung oleh Pimpinan Ponpes Gontor, yaitu: KH. Hasan Abdullah Sahal, Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, dan KH. Syamsul Hadi Abdan, serta Bupati Ponorogo Amin.

Usai Sholat Maghrib berjamaah, dalam wejangannya dihadapan ribuan santri yang hadir, Gubernur pun mendorong agar Gontor dapat hadir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. “Kalau Gontor mengembangkan sayapnya di 20 cabang. Saya ikut mendorong mudah-mudahan Gontor bisa hadir di semua provinsi di Indonesia,” ungkap Aher yang disambut ucapan Aamiin para santri.

“Dan kalau kemudian di Jawa Barat baru ada alumni. Maka saya atas nama Gubernur dan Masyarakat Jawa Barat siap bekerja sama untuk membuka Pesantren Gontor di Jawa Barat,” ujar Aher.

Menurut Gubernur, Ponpes Gontor merupakan pesantren pertama yang memiliki cabang atau jejaring terbesar di Indonesia. Untuk itu, alumni Gontor yang tersebar di berbagai tempat dan bidang diharapkan dapat terus mengambil peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Gubernur pun menambahkan sebagai bangsa, kita membutuhkan sebuah kekuatan kelembagaan yang bisa merajut dan menjadi kekuatan yang sangat banyak di Indonesia, demi pesat dan hebatnya potensi umat Islam bangsa ini.

Ponpes yang berdiri sejak 1926 ini, mempunyai santri hingga 24.300 orang. Dan selain pondok pesantren, saat ini juga telah didirikan serta dikembangkan Universitas Darussalam (Unida) Gontor, yang telah memiliki 20 program studi dengan jumlah mahasiswa 2.300 orang.

[Sofyan Permana Putra – Jawa Barat Tv]