PKS Sukasari - Refleksi dari pelaksanaan Kemah
Latihan Kepemimpinan (atau biasa
disebut mukhoyyam) yang kemarin
dihelat, ada beberapa hal yang
bisa menjadi renungan kita
bersama. Kesulitan dan tantangan
bukanlah penghalang kita semua
untuk tetap bisa merasakan
bagaimana kegiatan ini
berpengaruh pada kehidupan kita
sehari-hari.
Haji Gaos usia 75 tahun adalah
salah satu contoh yang
menginspirasi kita semua. Usia
bukanlah halangan untuk dapat
mengikuti mukhoyyam kemarin.
Walaupun pada simulasi acara
malam hari sempat tidak
mengikuti, tapi untuk kegiatan
yang lainnya beliau tidak pernah
absen. Inilah yang membuat
beberapa orang terharu
melihatnya. Bahkan Chuba, salah
seorang kader merasa begitu
kagum kepada beliau.
Keterbatasan yang lainnya juga tak
menyurutkan langkah para kader,
bahkan terkesan lucu dan patut
mendapat acungan jempol. Ada
yang karena tak memiliki tas untuk
kemping, kantong plastik (kresek)
pun jadi dibawa untuk membawa
barang pribadi. Bahkan ada yang
membawa tas anak-anak, hingga
ada yang berkomentar "anakpun
ikut berkorban agar ayahnya
mengikuti mukhoyyam".
Tak ada halangan untuk beramal
baik, dalam sakitpun ada yang
tetap hadir walaupun dokter
akhirnya menghentikan langkah-
langkah semangat itu dikarenakan
tensi darah yang sangat tinggi.
Semoga Allah mengganti
pengorbanan antum semua dengan
jannah.
sumber: pkskotabandung

Latihan Kepemimpinan (atau biasa
disebut mukhoyyam) yang kemarin
dihelat, ada beberapa hal yang
bisa menjadi renungan kita
bersama. Kesulitan dan tantangan
bukanlah penghalang kita semua
untuk tetap bisa merasakan
bagaimana kegiatan ini
berpengaruh pada kehidupan kita
sehari-hari.
Haji Gaos usia 75 tahun adalah
salah satu contoh yang
menginspirasi kita semua. Usia
bukanlah halangan untuk dapat
mengikuti mukhoyyam kemarin.
Walaupun pada simulasi acara
malam hari sempat tidak
mengikuti, tapi untuk kegiatan
yang lainnya beliau tidak pernah
absen. Inilah yang membuat
beberapa orang terharu
melihatnya. Bahkan Chuba, salah
seorang kader merasa begitu
kagum kepada beliau.
Keterbatasan yang lainnya juga tak
menyurutkan langkah para kader,
bahkan terkesan lucu dan patut
mendapat acungan jempol. Ada
yang karena tak memiliki tas untuk
kemping, kantong plastik (kresek)
pun jadi dibawa untuk membawa
barang pribadi. Bahkan ada yang
membawa tas anak-anak, hingga
ada yang berkomentar "anakpun
ikut berkorban agar ayahnya
mengikuti mukhoyyam".
Tak ada halangan untuk beramal
baik, dalam sakitpun ada yang
tetap hadir walaupun dokter
akhirnya menghentikan langkah-
langkah semangat itu dikarenakan
tensi darah yang sangat tinggi.
Semoga Allah mengganti
pengorbanan antum semua dengan
jannah.
sumber: pkskotabandung

Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Bagaimana pendapat anda tentang berita di atas?