Berita Kota Bandung

Bait-bait Pertarungan Rasa

Tidak ada komentar :

Ada lirih
Ada letih
Ada perih
Ada pedih

Namun ada gembira.
Ada sukacita.
Ada bahagia yang selaksa.
Ada cinta yang megangkasa.
Ada cita pada surga yang mahaleluasa mahamemesona.

Ada derita yang mendera
Ada gundah yang menyiksa.
Ada luka yang tiba-tiba menganga.

Namun ada kebesaran hati yang membuncah.
Ada tatapan hari depan yang menembus fatamorgana.
Ada rindu pada cahaya yang menerangi semesta.

Ibu
Tegar imanmu membuat kau lepas dari trauma demi trauma.
Sujud panjangmu mampu tegakkan ringkih-ringkih batin.
Dzikir sholawatmu.
Merasuki jiwa mewujud stamina.

Ibu
Kudapati suplai vitamin batin.
Dari do’a-do’a panjangmu di rentang fajar.
Kuteguk asupan-asupan energi surgawi dari lirih tasbih-tasbihmu.

Ibu
Seringkali langkahmu terantuk.
Gontai.
Melunglai.
Saat kau tuntaskan keharusan-keharusan.
Satu demi satu.
Keharusan menyelematkan keluarga yang begitu fitrah adanya.
Keharusan berbagi inspirasi dari ranah ke ranah.
Keharusan menembus amanah demi amanah yang tak pernah sudah.

Ayat demi ayat telah melegendakan dirimu.
Kata-kata cinta Rasulullah junjuan.
Abadi menyebut namamu.

Ibu
Aku tunduk dengan segala kerendahan jiwa.
Aku dekap jiwamu saat ada dan tiada.
Aku jabat erat lembut tanganmu dengan sepenuh rindu.
Aku peluk ringkihmu dengan cinta yang tak biasa.

(Miarti)

Buta pun Bisa Jadi CEO

Tidak ada komentar :


Pksbandungkota.comDi usia 23 tahun, Srikanth Bolla sudah berada di posisi puncak karirnya menjadi seorang CEO sebuah perusahaan yang bernilai lebih dari US$ 7,5 juta. Tapi yang lebih mengejutkan lagi, ia melakukan semua itu dengan seluruh keterbatasan fisiknya: tunanetra sejak lahir.
Kini ia menganggap dirinya sebagai pria paling beruntung di dunia. Bukan karena kesuksesannya, tapi karena memiliki orangtua yang selalu mendukung dirinya.
Cerita bahagia itu berawal dari kisah sedih kehidupan Bolla kecil. Ketika ia lahir dengan keterbatasan dalam melihat, sejumlah teman orangtua dan saudara sempat berniat menelantarkannya.
Itu hal yang paling mungkin dilakukan, melihat latar belakang keluarganya yang hidup sederhana dengan penghasilan US$ 300 atau Rp 4 juta setiap bulannya.
Namun, menelantarkan darah dagingnya sendiri jauh dari benak orangtuanya saat itu. Mereka malah kemudian membesarkannya dalam lingkungan positif dan penuh kasih sayang.
"Mereka orang paling yang kukenal," kata Bolla.
Jerih payah orangtua Bolla tidak sia-sia, ia kini menjabat sebagai CEO Bollant Industries. Perusahaan berlokasi di Hyderabad, yang mempekerjakan staf dengan keterbatasan fisik untuk membuat pengemasan yang bersifat ramah lingkungan dari daun dan kertas daur ulang.
Lalu bagaimana dengan kita? Seharusnya kita bisa lebih sukses karena fisik kita yang sempurna. Fokus adalah pelajaran yang diajarkan Bolla pada kita.

Sumber : liputan6.com

Ibuku, Sri Menampakkan Diri di Papernas

Tidak ada komentar :
 
medali hasil jerih payahnya

pksbandungkota.com - Dalam kisah sebelum-sebelumnya Bu Sri adalah sosok yang memang pantang menyerah dan memiliki jiwa kompetitif yang luar biasa. Bahkan saat dirinya ingin menjadi sosok ibu yang bisa membanggakan anak-anaknya. Di acara Papernas tahun ini, beliau tak segan-segan untuk berpartisipasi.

Ini bukanlah sekedar niat namun ia pun menunjukkannya dengan ikhtiar yang luar biasa. Ternyata ia lolos dan mengikuti pembinaan asrama selama di Sumatera. Dua bulan ia jalani bersama atlet lainnya, pagi hari ia harus jogging sebanyak sepuluh keliling, belum lagi beliau harus mengangkat bola yang beratnya 4kg selama ber jam-jam. 

Jerih payahnya pun membuahkan hasil, bahkan ia mendapatkan perak dan perunggu dalam beberapa lomba. Dinalik semangat nya yang luar biasa dalam bejar dan menjadi aktifis sekolah ibu di Rumah Keluarga Indonesia.

Ia mampu menorehkan prestasi yang luar biasa, bahkan mungkin kita yang diberikan fisik sempurna perlu banyak belajar dari beliau yang memperlihatkan bahwa saat Allah mengambil sesuatu dari kita maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.
Bu Sri memperlihatkan kita sosok muslim sejati yang tak pantang menyerah dan mengejar kebermanfaatan dimanapun ia berada, lalu bagaimanan dengan kita? 

Simpatisan PKS Luar Biasa : Sri, Ibuku

Tidak ada komentar :


 
Sri menulis Braille
pksbandungkota.com - Dalam hidup, manusia ditakdirkan memainkan beberapa peran sekaligus. Baik manusia yang kita anggap bertubuh normal, maupun yang kita anggap mempunyai cacat di bagian tubuhnya. Bagi wanita, peran ini seringkali sangat kompleks. Seseorang bisa menjadi ibu, kakak, adik, anak, karyawan, bos, sahabat, dan semua peran mesti diperankan dengan utuh.

Dialah Sri Agriani, seorang rantau asal Jambi, yang telah menderita berkurangnya penglihatan sejak 20 tahun lalu. Sebagai wanita penderita Retinitis Pigmentosa, Sri sempat berpikir enggan menikah. Pikirannya ada 2, jika dia menikah dengan orang yang tuna netra, akan bagaimana jadinya? Jika dia menikah dengan pria yang tidak tuna netra, apa iya pria itu akan setia? Sedangkan bersama yang “normal” saja, ada kalanya pria tidak setia. Hingga satu saat, seorang perantau datang ke PSNB (Panti Sosial Bina Netra), Jambi. Pria muda yang belum bisa berbahasa Jambi itupun diajarkan kata-kata yang kurang sopan oleh kawan-kawan barunya. Alhasil, pria baru itu dengan polosnya salah ucap di depan orang yang lebih tua, dan pada saat itu, Sri mendengarnya.

Sri seorang pemberani dan punya kepercayaan diri yang tinggi, maka ia katakan ke pemuda itu, bahwa kata-kata yang baru diucapkannya tidak semestinya dilontarkan, karena tidak sopan menurut norma yang ada. Maka sejak itu, pemuda rantau asal Jawa Baratpun menjadi dekat dengan Sri. Hingga waktupun berlalu, pemuda yang bernama Drs. Muhammad Yusuf pun menyampaikan maksud hatinya melalui kakaknya.

Sri yang waktu itu masih berusia 23 tahun, menolak permintaan Yusuf dengan halus dengan alasan tadi di atas. Namun, kakaknya memberi Sri nasehat bahwa pemuda baik ini sebaiknya diterima, dan agar Sri mempunyai keturunan yang dapat merawatnya kelak di hari tua. Akhirnya Sri pun menerima pinangan Yusuf. Acara dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan Yusuf resmi menjadi suami Sri.
Alhamdulillah, dari nasehat kakaknya itu, Sri memiliki sekarang 3 orang anak perempuan. Sri dibantu ibundanya dalam merawat putri pertama, putri kedua oleh mertuanya, sedangkan putri ketiga, Sri dihadapkan pada tantangan baru. Pada saat melahirkan putri ketiganya, usia Ibu Mertua sudah menginjak usia senja, sehingga Sri mesti mengambil tanggung jawab untuk memandikan dan merawat bayinya sendiri.

Berbekal modal ilmu memijat dan akupuntur semasa bersekolah di asrama PSBN, Sri mempunyai keyakinan tinggi akan kemampuannya dalam merawat bayinya. Dan begitulah orang yang pandai mengambil hikmah yang tercecer, alhasil, Sri menambah lagi kecakapannya, yaitu Baby Massage (pijat bayi), yang sebelumnya tidak dikuasainya. 

Di akhir 2005, Sri dan keluarga pindah ke Bandung, dan anak-anaknya mulai bersekolah dan mengenyam pendidikan. Semuanya baik-baik saja, hingga satu saat, putri pertamanya berkata pada Sri “Ini semua gara-gara mama”, dengan nada yang kurang mengenakkan. Sri mencoba bertanya apa sebabnya putrinya berkata seperti itu, namun hal itu tidak pernah diketahuinya. Namun kalimat itu telah menorehkan sebuah semangat baru pada Sri, ia tak ingin putrinya malu punya ibunda yang menderita kebutaan, ia semakin ingin menunjukkan pada putrinya bahwa Sri ialah mama yang bisa dibanggakan. 

Hari demi hari berlalu, Sri seorang kompetitif sejati, dimana ada lomba, disitu Sri pasti ada.  Hingga satu ketika, ada lomba makan pop mie di sebuah mall ternama di Bandung. Saat itu Sri ditemani putri nomer satunya. Segera ia mendaftarkan diri dan mengikuti lomba itu. Tak dinyana, Sri  memenangkan juara kedua, iapun maju ke panggung bersama putri pertamanya untuk menerima hadiah. Saat itu, Sri bertanya pada putrinya “Kakak malu nemeni mama ke panggung terima hadiah?”, putrinya menjawab “Enggak, enggak malu”. Sri bertanya lagi, “Lalu kenapa kalau di sekolah kenapa kakak malu?”, putrinya hanya terdiam membisu. 

Sejak saat itu, Sri selalu mencoba membuktikan dirinya bahwa ia tak berbeda dari orang lain yang masih dikaruniai kemampuan melihat oleh Allah SWT. Walau nikmat penglihatannya perlahan mulai memudar sejak ia berusia 18 tahun, Sri yakin masih banyak nikmat lainnya yang masih dikaruniakan kepadanya.
Sri ingin membuktikan kepada putri-putrinya, dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Bahkan bagi seorang Sri, yang kata orang, bertubuh cacat. (LH)

Retinitis Pigmentosa, ini bukan Mantra Harry Potter

Tidak ada komentar :




Sri mengajarkan cara membaca Quran Braille


pksbandungkota.com - Ini adalah salah satu sindrom kemunduran yang progresif pada retina, yang mempengaruhi penglihatan di malam hari, penglihatan tepi, dan pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. Ini merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi. Beberapa bentuk penyakit ini diturunkan secara dominan, hanya memerlukan 1 gen dari salah satu orang tua, bentuk lainnya diturunkan melalui kromosom X, hanya memerlukan 1 gen dari ibu. Penyakit ini terutama menyerang sel batang retina yang berfungsi mengontrol penglihatan pada malam hari, pada retina ditemukan pigmentasi yang berwarna gelap. 

Ini adalah penyakit langka, terutama di tahun 1996 di Jambi, saat Sri menginjak usia 18 tahun, tiba-tiba penglihatannya berubah. Tulisan yang dia lihat jadi pecah-pecah. Ketika ia ayahnya yang bekerja di Agraria memeriksakannya ke dokter, mereka sempat tidak bisa menentukan sindrom yang terjadi, hingga Sri berobat ke Profesor Ibrahim, seorang senior dokter mata di Padang. Beliaupun mendiagnosa bahwa yang diderita Sri ialah RP (Retinitis Pigmentosa). 

Sri ialah anak ke-7 dari 8 bersaudara. Dua saudaranya juga mengidap sindrom yang sama, yaitu kakanya nomor 2, dan adiknya yang nomor 8. Saat itu Sri sedang berkuliah di jurusan Bahasa Inggris Komputer di Padang, semester 2. Sedangkan kakaknya sedang berkuliah di Universitas Jambi, semester 5, jurusan matematika. Sedangkan adik bungsunya, terkena tunaganda (mata, telinga, bicara), ketika masih berusia balita. 

Perasaan Sri sempat down, tidak menerima kenyataan yang ada, sedih, terlebih lagi saat dia melihat kawan-kawan sepermainannya sedang menikmati masa remaja. “Kenapa ini terjadi padaku?”
Sebagai salah satu penyandang tuna netra, aktivitas Sri bisa dikatakan luar biasa. Di rumah, ia biasa mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, masak, dan menyetrika. Indera perabanya sudah terlatih sejak dia masuk di asrama PSNB (Panti Sosial Bina Netra) Tuah Sakato, Padang, tahun  1999. Awalnya orang tua Sri tidak mengijinkan Sri untuk bersekolah di sana, karena bagi mereka, gaji mereka masih bisa cukup untuk menghidupi Sri dan ketujuh anak lainnya. Tak perlu anak semuda Sri, yang termasuk tuna netra, belajar hidup mandiri.

Untungnya Sri bukan orang yang mudah dibujuk. Ia pun mengancam tidak akan makan jika tidak disekolahkan. Luluh dengan keteguhan hati Sri, orang tuanyapun membawa Sri untuk menghuni asrama selama 3 bulan. Alasan orang tuanya tidak mau menitipkan Sri di asrama adalah karena mereka tidak mau dianggap seolah-olah “membuang anak” ke sana. Sedangkan Sri beranggapan, dengan dimasukkannya Sri ke asrama, Sri akan menjadi orang yang mandiri, yang tidak menjadi beban orang lain. Untungnya kedua hal ini bertemu. Sripun memulai perjalanan barunya di asrama.

Sri saat mengoperasikan HP
Agustus 1997, Sri masuk ke asrama, dimana ia berteman dengan penyandang tuna netra, iapun mengalami konflik batin lagi. Sehingga iapun memutuskan untuk pindah asrama. Setelah itu, Sri dipertemukan dengan seorang pembimbing yang tidak hanya membimbing dirinya selama di asrama, tapi juga di kehidupan nyata.

Dialah Ibu Gusni. Seorang pembimbing yang disegani di PSBN, hampir semua murid di sana takut pada beliau, kecuali Sri. Mendapati Sri dalam keadaan lemah, Ibu Gusni memberikannya petuah yang menguatkan, “Kamu harusnya bersyukur, sudah pernah melihat. Teman-temanmu disini dari lahir sudah tidak bisa melihat. Mereka tidak tahu warna, beda denganmu”.

Sri pernah ditinggal sendirian di pasar oleh Bu Gusni. Mereka berdua ke pasar, lalu di tengah pasar, Bu Gusni meninggalkan pegangannya pada Sri. Sripun memanggil-manggil. Namun tak ada suara dan tangan Bu Gusni di sana. Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan kembali ke asrama, tanpa tongkat, dan meraba-raba dari cahaya yang masih bisa masuk ke matanya. Beberapa langkah kemudian, Bu Gusni menghentikan langkahnya. “Berhenti!”. Sri terkejut, tak menyadari apa yang akan terjadi. Bu Gusnipun dengan nada tegas menceritakan alasannya:

“Kamu harus gunakan semua panca inderamu. Gunakan telingamu untuk mendengarkan ada apa di dekatmu, dari arah mana kendaraan. Jangan asal jalan”.
Selain huruf Braille, Sri juga belajar menggunakan tongkat untuk berjalan. Namun, pernah saat belajar tongkat, Sri hampir masuk selokan, sejak saat  itu, Bu Gusni tidak mengajarinya memakai tongkat lagi. Hingga saat ini, Sri tidak terlalu mahir menggunakan tongkat dalam berjalan.
Di PSBN, dibagi di beberapa kelas pembelajaran. Setelah mahir Braille dan menggunakan stilus dan riglet (alat tulis huruf Braille), murid PSBN belajar merajut  dan massage di kelas 2. Lalu belajar akupuntur di kelas 3. Sri ingin lanjut langsung ke kelas 3, padahal peraturan tidak memperbolehkannya. Tapi Bu Gusni membantunya untuk meyakinkan kepala sekolah untuk memberi Sri ujian kenaikan tingkat. Jika tidak lulus, maka Sri akan tetap di kelas 2.

Hingga akhirnya ketika lulus asrama, Sri memutukan untuk merantau, karena tak ingin dia kembali ke daerahnya, hal itu hanya akan menyakitkan. Bu Gusnilah yang memberinya modal kompor, beberapa gelas beras, dan Sri bertahan hidup dengan skill memijatnya.
Sebelum menderita RP, Sri pernah menjadi salah satu pasukan pengibar bendera kabupaten dan provinsi. Namun semangatnya masih tetap sama, Sri pernah menginisiasi untuk mengundang KPU (Komisi Pemilihan Umum) ke Padang,  pertama kalinya melakukan sosialisasi di PSBN. Selain itu, Sri juga aktif di PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia).

Sri mengajarkan cara menulis huruf braille
Pada waktu itu, tunanetra di daerah hanya dianggap tak lebih dari beban, pengemis (fakih). Dan dengan berbagai kegiatannya, Sri membuktikan sebaliknya. Tunanetrapun bisa berkiprah, bisa menjadi inspirasi.
Dan kebiasaannya inipun dibawanya hingga ke Bandung, dia juga aktif di Sekolah Ibu, dan dengan semangat  mengajak ibu-ibu sekitar untuk aktif belajar di Sekolah Ibu yang menyediakan materi beragam bagi ibu-ibu rumah tangga. Selain itu, Sri juga aktif dalam kampanye PKS, hingga masuk di jajaran timses ketika pemilihan salah satu calon. Dengan seadanya, Sri membawa brosur berbagai calon dan menyebarkannya ke warga sekitar. Sri salah satu inspirasi di Rumah Keluarga Indonesia, yang pernah diminta untuk menyemangati para kader. Sri juga berkesempatan untuk bertemu dengan Ibu Ledia Hanifa. Ia kini sedang belajar membaca Al Qur’an Braille, suatu hal yang sangat menantang. Namun dilakukannya dengan suka cita. Tak malu, Sri mengajak warga sekitar yang masih belum fasih membaca Al Qur’an.

Sri, dengan segala keterbatasannya, mampu menginspirasi. Dan semua diawali dengan seorang guru, sekuat, sepositif, setegas, dan setulus Bu Gusni. Bagi para penyandang cacat tubuh, Sri menitipkan pesan:
“Buka diri, terima yang Allah sudah berikan. Allah akan mendatangkan orang-orang yang akan membawa apa yang kita butuhkan, karena Allah Maha Dekat. Semakin kita tidak menerima keadaan kita, dan berpura-pura menjadi orang lain (orang yang bisa melihat, red)”.(LH)

Nama               : Sri Agriani
TTL                 : Kerinci, Jambi, 19 September 1979
Nama suami    : Drs. Muhammad Yusuf
Nama anak:     1. Anisa Suci Ramadhani
                        2. Halifah Yusri Sabila
                        3. Khulqiya Rahmawati
Alamat             : Kel. Pasteur, Bandung. 







Gara-gara "Pepsi" Ibu-ibu ini Lupa Anak dan Suami

Tidak ada komentar :
PePsi di Sekolah Alam Dago

pksbandungkota,com - Ahad pagi itu, 13 November 2016,  jarum jam belum lagi menyentuh angka 6, namun para ibu sudah terIihat beriringan berjalan bersepatu kets sambil membawa ransel.

Mereka bukan hendak ke pasar seperti biasanya tapi penuh semangat menuju Sekolah Alam Bandung untuk mengikuti Pelatihan Perempuan Siaga ( Pepsi).

Kesadaran para muslimah bahwa kekuatan jasadiyah merupakan modal dawah  yang sangat penting di samping kekuatan ruh dan akal, membuat minat peserta sangat tinggi  untuk ikut acara tersebut. Terbukti sebanyak 101 orang muslimah tercatat sebagai peserta. Lebih mencengangkan lagi, beberapa orang ibu hamil pun tetap  semangat mengikuti. Bahkan seorang  ibu dari Cidadap yang memiliki bayi berusia 3 bulan pun tetap semangat hadir.

saat bermain games kelompok
Menurut Ratna, salah seorang panitia pelaksana acara,  Pepsi ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran  muslimah pada perannya dalam dawah, melatih kepemimpinan da menanamkan kepedulian akan keamanan diri, keluarga dan lingkungan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini  selain melakukan kegiatan olah fisik, peserta dibekali materi dasar beladiri, keamanan diri dan lingkungan, IT dan  P3K/M.

Kegiatan yang dimotori Tim Kepanduan dan Santika,  Bidang Kepemudaan dan Olah raga DPD PKS Bandung ini berlangsung hingga menjelang magrib. Walaupun diguyur hujan deras sejak tengah hari, para peserta yang didominasi para ibu ini tidak bergeming sedikit pun. Semangat berkompetisi pun begitu terlihat dalam setiap permainan outbond.  Salah seorang ketua regu, panggil saja Uni, menjadi peserta tertua yaitu 53 tahun. Ia mengikuti semua permainan dengan penuh antusias. Bahkan memenangi perlombaan mengambil ikan terbanyak.

Games tangkap ikan
Panitia mengatakan acara yang baru pertama kali diadakan untuk muslimah ini rencananya akan dilaksanakan secara rutin untuk semua kader. Selama ini yang telah rutin berlangsung adalah pelatihan sejenis adalah  untuk para bapak. Bulan Desember ini pun akan  berlangsung dua agenda pelatihan untuk para bapak. (Emily)

Aceh Memanggilmu Kawan

Tidak ada komentar :

pksbandungkota.com - Masih teringat dalam ingatan, kisah haru biru tsunami Aceh di penghujung Desember 2004.  Dan cerita pilu itu seolah berulang, karena pada rabu pagi, 7 Desember 2016 gempa kembali menerpa bumi "Serambi Mekah". 

Gempa dengan 6,5 skala Richter itu, membuat sejumlah bangunan toko  dan rumah roboh, tiang listrik tumbang, bahkan ada sebuah  masjid yang tak sanggup menahan kuatnya gempa yang menurut BPPT (Badan  Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sama dengan empat kali dahsyatnya dari  bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada Agustus 1945. Sehingga bisa menghancurkan banyak bangunan walaupun guncangannya hanya  sekitar 15 detik.

Masyarakat banyak yang lari tunggang langgang, mereka berhamburan keluar dibarengi hati yang penuh kecemasan mencari tempat yang aman. Pekik Allahu Akbar bercampur tangisan menghiasi derita duka di Pidie Jaya, Pidie, Bireun dan sekitarnya. Ketakutan akan datang tsunami membuat mereka kalang kabut. Namun sedikit membuat lega, ketika BMKG setempat menyatakan kalau gempa pagi itu tak berpotensi tsunami. Karena pusat gempa tidak berada di lautan tapi di daratan.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana,  sedikitnya 102 orang meninggal dunia akibat gempa ini. Belum.lagi yang luka berat dan ringan yang jumlahnya sampai ratusan, itupun pencarian belum selesai.

Sementara info yang didapat dari Fakhrurrazi Sigli, salah satu kader PKS Pidie Jaya, yang ikut ambil bagian dari Posko PKS Peduli "Kebutuhan yang mendesak bagi warga berupa kebutuhan logistik, makanan pokok tempai ibadah, toilet darurat, tenda, air bersih, popok, susu formula, dan masih banyak yang lainnya”

Musibah selalu datang tanpa permisi. Dia hadir tak peduli orang dalam keadaan bagaimanapun. Dan gempa Aceh ini, laksana sebuah nasihat agar manusia sadar bagaimana kalau kita yang selamat berada di posisi mereka. Harta yang kita kumpulkan, bisa raib tanpa alasan. Bangunan kokoh yang kita dirikan, bisa roboh dalam hitungan detik. Tangis pilu anak-anak nun jauh disana, sudah semestinya kita redakan dengan bantuan yang kita punya.

Sungguh Aceh telah memanggil kita untuk berbagi semampu yang kita punya. Berbagilah dikala mampu atau tak mampu, maka seyogyanya kita akan dicukupkan. Ingatlah selalu pesan Nabi, "Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)’.

Buat kader PKS atau siapa saja yang mau menyumbangkan sebagian hartanya, dapat disalurkan melalui Bank Syariah Mandiri dengan nomor rekening 7001773946 atas nama Partai Keadilan Sejahtera. (Tiesna)

Ketika Kepala Sekolah Berkumpul

Tidak ada komentar :
pksbandungkota.com -Permasalahan pungutan terhadap siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) yang terus terjadi, membuat Komisi D berinisiatif untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta sekota Bandung. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 November 2016 bertempat di ruang paripurna DPRD Kota Bandung. Dalam pertemuan tersebut selain mensosialisasikan tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan bagi RMP, kepala sekolah juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama mengenai permasalahan RMP ini.

Dalam pemaparannya Ketua Bidang (Kabid) SMA, Tjutju Saputra menjelaskan penganggaran untuk siswa RMP agar bisa melanjutkan pendidikan baru akan disosialisasikan minggu ini untuk SMA baik negeri maupun swasta sejumlah 1000 siswa dengan nominal Rp 1.250.000 sementara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sejumlah 1080 siswa dengan nominal Rp 1.750.000.

Sedangkan Kabid SMP, Ncep Dahyat menyampaikan untuk _mengcover_anggaran operasional SMP melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). RMP dibebaskan dari segala macam pungutan dengan adanya BOS, baik negeri maupun swasta. BOS sudah dimulai sejak tahun 2005, sehingga harusnya kepala sekolah sudah mensosialisasikannya. Di ranah swasta masih dimungkinkan adanya pungutan apabila dana operasional dianggap kurang tetapi siswa RMP tetap dibebaskan dari pungutan dengan cara sekolah mengajukan kekurangan tersebut ke pemkot Bandung melalui Dinas Pendidikan. Dalam kesempatan ini, Endrizal Nazar wakil ketua komisi D menyampaikan bahwa pertemuan dengan kepala sekolah ini dalam upaya menindaklanjuti temuan berupa masih banyaknya keluhan masyarakat terkait siswa RMP yang dipungut bayaran oleh sekolah. Komisi D ingin mendapatkan gambaran yang utuh kenapa pungutan masih terjadi. Apkh krn sosialisasi tentang jaminan pemkot tidak diterima atau anggaran pengganti yang tidak memadai atau perilaku oknum sekolah yang tidak terpuji. Dari pemaparan yang disampaikan sebagian kepsek yang hadir, terungkap kesulitan sekolah kalau pembayaran uang pengganti terlambat dibayarkan dan keluhan sekolah swasta karena membiayai seluruh biaya pendidikan dari sarana prasarana, sdm, dan operasional sekolah sebagian besar dari pungutan yg diperoleh dari ortu siswa. Endrizal berharap kepsek yang tidak sempat menyampaikan permasalahannya secara lisan bisa menyampaikan secara tertulis karena akan menjadi bahan bagi komisi D untuk mendalami permasalahan pungutan terhadap siswa RMP serta merumuskan solusi yang tepat bersama Dinas Pendidikan.

Tedy Rusmawan : Semoga UKM Semakin Gencar Menggunakan Kredit Melati

Tidak ada komentar :
Tedy Rusmawan saat diwawancara

pksbandungkota.com - 2016 adalah tahun dimana lapangan pekerjaan melimpah namun pencari pekerja pun melimpah. Sehingga tak jarang banyak yang akhirnya beralih profesi untuk membuat usaha sendiri. Namun mayoritas terkendala disebabkan oleh modal. Langkah belum dimulai namun asa sudah tak semangat. 

Ada juga mereka yang sudah mempunyai bisnis namun modalnya ternyata dari pinjaman renternir, profit yang didiapt pun mayoritas habis untuk membayar tagihan yang berbunga. Maka kesejahteraan pun sulit diraih. Sebagi bagian dari komisi B, Tedy Rusmawan berharap semakin banyak rakyat usaha kecil untuk menggunakan fasilitas Kredit Melati ini. Mengapa?

Karena peminjaman ini tanpa bunga dengan pencairan yang cepat. Berapapun pinjaman nya, peminjam diberikan waktu sekitar satu tahun untuk mengembalikannya. Kredit Melati terbagi menjadi dua jenis yaitu perseorangan dan grup. 

Bahkan bank konvensional saja tak berani memerikan pinjaman seratus ribu rupiah tanpa jaminan. Jika ada pembaca yang berminat untuk mengenal lebih jauh tentang Kredit Melati, kalian bisa comment di artikel ini agar Pak Tedy Rusmawan bisa langsung membalasnya.

Seni Itu Ada Batasnya! Loh?

Tidak ada komentar :
 
Teh Nenden (Ungu) saat diwawancara
pksbandungkota.com - DPD PKS Kota Bandung memiliki berbagai mavam kegiatan untuk mewujudkan visi PKS yaitu berkhidmat pada rakyat. Mungkin tak banyak yang mengetahui jika sekarang ada divisi baru dalam kepengurusan DPD Kota Bandung yaitu divisi seni budaya. 
Kabid seni budaya sore kemarin terlihat sedang berlatih bersama para guru profesional yang akan mengajari anak-anak untuk latihan.
Teh Nenden begitu sapaan yang kami lantunkan pada perempuan yang merupakan pimpinan latihan pada saat itu. Beliau menceritakan bahwa bidang seni budaya ini yang terhitung baru, sehingga masih banyak penyesuaian yang perlu dilakukan. Bahkan tak jarang saat keadaan latihan ada beberapa anak yang suara nya false namun berkat adanya guru musik khusus untuk membantu anak-anak seni budaya berlatih, ternyata masalah seperti itu dapat terselesaikan.

guru musik khusus difasilitasi oleh bidang senbud
Ditemani tiga orang guru yang akan melatih anak-anak, Teh Nenden menceritakan antusiasme peserta yang ikut latihan setiap hari selasa dan rabu di aula DPD PKS Kota Bandung. Latihan dimulai pukul 16.00-17.35, peserta nya adalah anak-anak usia kelas 4 SD ke atas. Namun orang tua peserta pun ikut serta dalam memeriahkan latihan, bukan hanya mengantar buah hatinya, mereka pun ikut memainkan alat musik dan bernyanyi. Bukan hanya bermain musik saja, bidang seni budaya ini memiliki kabaret juga. Jika orang tua yang memiliki anak dengan bakat akting, tak ada salah nya untuk menyalurkannya disini.

Kita sering kali mendengar motto bahwa 'seni itu tak ada batasnya', namun hal itu bertolak belakang dengan motto Teh Nenden tentang seni, menurutnya 'seni itu ada batasnya'. Mengapa?
Batasnya adalah syariat Islam, dimana lirik-lirik lagu atau nada-nada yang dihasilkan haru smemiliki makna bukan hanya sekedar nada dan kata yang enak didengar tapi kosong isi nya. Namun diharapkan seni budaya ini bisa menjadi alat untuk bisa mengekpresikan diri dan mengontrol diri ini dalam berkehidupan.

Disabilitas yang Berkualitas

Tidak ada komentar :
Aher saat melepas touring Disabilitas

Pksbandungkota.com - Hari Disabilitas yang setiap tanggal 3 desember diperingati dunia internasional ,  memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kecacatan, hak-hak fundamental dan integrasi para  disabilitas dalam semua aspek kehidupan. Sehingga kesetaraan mereka  yang selama ini termarjinalkan sebenarnya sama dalam ranah hak asasi manusia.  Eksistensi  mereka dalam peran serta di lingkup sosial,politik,ekonomi, dan status budaya memiliki kesamaan dengan warga pada umumnya.

"Alhmdulillah pemerintah kota bandung memiliki perhatian yg sangat baik terhadap penyandang disabilitas. Walaupun upaya kesana masih terus bertahap, namun pemberdayaan kepada mereka terus digalakan. Salah satunya dengan program Bandung kota inklusi, ada taman Inklusi dan pelayanan publik yang ramah disabilitas" Ungkap Siti Mumtamah  istri wakil walikota Bandung.

Setahun sudah Bandung menyandang kota pendidikan Inklusi. Dimana di kota ini, anak-anak berkebutuhan khusus bebas memilih sekolah dimana saja. Tak harus di sekolah khusus para difabel, di sekolah umum yang dekat rumah pun bisa mendaftarkan diri. Bahkan pemerintah tak tanggung-tanggung akan memberikan sanksi, bagi sekolah yang tak mau menerima siswa berkebutuhan khusus.

Kepedulian terhadap kaum disabilitas ini, sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah semata. Oleh karena itu dinas sosial selalu bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki perhatian akan hal ini. Sehingga  keberadaan disabilitas, justru ikut menyadarkan masyarakat akan pentingnya solidaritas sosial.

Lewat para difabel jua lah, kita bisa belajar ternyata kemampuan mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Prestasi yang terukir dalam Peparnas misalnya, kontingen Jawa Barat yang didalamnya terdapat 43 atlet asal  Bandung berhasil membuat sukses Jabar ka hiji mengikuti PON yang diselenggarakan sebulan sebelumnya. Hal ini menjadi bukti bahwa keterbatasan, bukan penghalang bagi seseorang untuk meraih prestasi selama ada asa, kemauan, kerja keras dan tekad yang kuat.

Keuletan mereka seringkali menjadi sesuatu yang istimewa bila dibandingkan dengan keberhasilan masyarakat biasa. Kita bisa melihat bagaimana para difabel telah membangun sebuah peradaban dunia yang lebih maju. Thomas Alpha Edison, begitu berjasa dengan penemuannya  tentang listrik sehingga dunia dapat menikmatinya hingga kini.  Anthony Robles, dari Arizona State University yang hanya memiliki satu kaki tapi bisa menjuarai gulat nasional di kelas berat. Di Bandung, seorang pria bernama Fajar Nugraha, selalu berupaya mewarnai hidupnya dengan segala kemampuannya sebagai pelukis abstrak yang karyanya sering dipertontonkan di pameran-pameran.  Dari kalangan perempuanpun, ada  Indah Tinumbia yang kesehariannya duduk di kursi roda karena kelumpuhan yang dideritanya sejak kecil. Bahakan syaraf motoriknya tidak berjalan normal sehingga tangannya selalu gemetar dan bicaranya tak sepasih orang kebanyakan. Tapi dibalik semua itu, dirinya  tak menyerah sehingga obsesinya menjadi penulis muda dapat tercapai. Hasil kerja kerasnya   beberapa pekan yang lalu berhasil menerbitkan sebuah karya fiksinya.

Selain para disabilitas itu sendiri, para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus inipun, sudah selayaknya mendapat edukasi yang konstruktif agar  dapat membantu anaknya tampil percaya diri dan berprestasi.  Sehingga tema perayaan hari Disabilitas tahun ini akan segera terwujud, yakni “Membangun Masyarakat Inklusif, adil dan berkesinambungan bagi Penyandang Disabilitas untuk Indonesia Lebih Baik”  (Tiesna)

Hari Disabilitas : Maestro Dunia Penyandang Disabilitas

Tidak ada komentar :

pksbandungkota.com - 3 Desember kemarin adalah hari disabilitas sedunia, jika kita mendengar kata disabilitas maka tak jarang kita langsung mengeluarkan rasa iba. Mengapa? Karena secara fisik mereka tidak sempurna layaknya manusia biasa. Namun hal itu bukanlah arti akhir dunia mereka. Kini banyak dari mereka penyandang disabilitas mampu bangkit dari keterpurukan mereka.Bahkan banyak dari mereka menjadi milioner bahkan seorang scientist.
Berikut adalah sebagian dari orang-orang disabilitas namun mampu menguncangkan dunia.
1. Habibie Afsyah 
Habibie Afsyah adalah seorang pria sederhana yang tampak biasa-biasa saja. Anak bungsu dari 8 bersaudara ini lahir di Jakarta tanggal 6 Januari 1988. Putra pasangan H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati ini menjalani masa kecilnya seperti anak-anak pada umumnya. Habibie bukanlah penyandang cacat fisik sejak lahir. Sebuah penyakit bawaan bernama muscular dytrophy lah yang perlahan-lahan merenggut fungsi motorik tubuh Habibie sehingga ia mulai tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.
Berkata ajakan sang ibu beliau akhirnay mau mengikuti kursus online marketing.  Awal nya ia masih merugi karena biaya pengiklanannya lebih besar dari laba yang didapat, hal ini membuat Habibie senang dan tetap berusaha untuk menjadi internet marketer yang lebih baik lagi. Dengan tekun, Habibie terus berusaha hingga nilai komisinya meningkat menjadi US$ 124, US$ 500, US$1.000 dan US$2.000. Penghasilan dari Amazon tersebut kemudian digunakan Habibie untuk mengikuti kursus lainnya seperti Dokterpim, Indonesia Bootcamp dan Eprofitmatri.

2.  Thomas Alva Edison
Siapa yang sangka bahwa dunia kita saat ini dapat tetap terang benderang di kala malam adalah jasa dari seorang tunarungu? Thomas Alva Edison, pria berkebangsaan Amerika Serikat ini adalah tokoh dunia yang terkenal dengan penemuannya yaitu bola lampu listrik. Selain itu, dia juga yang memperbaiki sistem pada telegraf dan menemukan gramofon, alat putar lagu. Fakta yang jarang dikemukakan adalah Edison sudah mengalami gangguan pendengar saat usia kanak-kanak, dan secara teknis menjadi tunarungu ketika usia remaja.



3. Stephen William Hawking
Stephen William Hawking merupakan seorang ahli fisikia teoritis. Pria kelahiran Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942 ini dinobatkan sebagai orang paling cerdas dalam ilmu geofisika pada abad ini.
Profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, karena teori-teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitan dan radiasi Hawking.
Hawkin merupakan penyandang tetraplegia (kelumpuhan) karena amyotrophic lateral sclerosis. Dimana saraf pada otot motorik atau pergerakan, mulai dari otak ke sumsum tulang belakang lalu ke otot, mengalami degenerasi atau penuaan. Akibatnya, otot motorik atau otot lurik yang berfungsi sebagai pergerakan tidak dapat menerima perintah otak.
Meski demikian karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termashur di dunia.

Masih banyak penyandang disabilitas yang hebat di luar sana, Lalu abgaimana dengan kita? Yang diberikan fisik begitu sempurna namun masih hidup dalam hari-hari yang biasa. Semoga bisa menginspirasi dan menggerakkan diri untuk menjadi lebih baik lagi. (Ipah)
 

Mengenal AIDS Lebib Dekat

Tidak ada komentar :


Pksbandungkota.com - Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia sejak tahun 1988. Tapi ngomong-ngomong, apa itu AIDS?
AIDS adalah singkatan dari: Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang berarti:
Acquired: terinfeksi
Immune Deficiency: melemahnya sistem tubuh yang dibutuhkan untuk melawan penyakit
Syndrome: sekumpulan masalah kesehatan yang menyebabkan penyakit.
AIDS disebabkan oleh virus yang dinamakan HIV, singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

Jika ada yang terinfeksi HIV, tubuh akan mencoba untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh akan menciptakan sebuah antibodi.
Sebuah tes HIV mencari antibody ini di darah atau di lapisan mulut. Jika ditemukan antibody ini, maka seseorang sudah dinyatakan telah terinfeksi HIV.

Orang yang memiliki antibodi HIV disebut dengan HIV-positif. Menjadi seorang HIV-positif, atau memiliki penyakit HIV, TIDAK sama dengan penderita AIDS. Banyak orang dengan HIV-positif tidak sakit selama bertahun-tahun. Seiring dengan penyakit HIV berlanjut, perlahan sistem imun makin lemah. Virus, parasit, jamur, dan bakteri yang biasanya tidak menyebabkan sakit, bisa menjadikan seseorang amat sangat sakit jika imun sistem telah rusak. Hal ini disebut dengan Opportunist Infections.

Bagaimana cara penularan AIDS?
Seseorang tidak “terjangkit” AIDS. Dia bisa terinfeksi HIV, yang mana kemudian dapat menimbulkan AIDS. Seseorang bisa terjangkit HIV dari seseorang yang telah terinfeksi, walaupun mereka tidak tampak sakit dan belum terdeteksi HIV-positif.

Darah, cairan kelamin, sperma, dan air susu ibu (ASI) dari orang yang terjangkit HIV telah cukup untuk memberikan ruang bagi virus untuk bisa menginfeksi orang lain. Kebanyakan orang tertular virus HIV melalui:
1. Melakukan hubungan badan dengan seseorang yang terinfeksi yang tidak sedang dalam perawatan dan telah terdeteksi viral load
2. Berbagi jarum suntik (untuk menyuntikkan obat-obatan) dengan seseorang yang telah terinfeksi
3. Terlahir dari ibu yang terinfeksi, atau minum air susu ibu (ASI) dari seseorang yang telah terinfeksi.

Mendapat transfusi darah dari darah yang terinfeksi dulu menjadi cara penyebaran AIDS, namun dengan banyaknya supply darah yang telah ter-skrining dengan baik, resiko ini menjadi amat kecil. Tidak ada dokumentasi mengenai penularan HIV melalui air mata atau air liur.  (LH)

RIBUAN SANTRI YANG MENGURAS RASA IRI

Tidak ada komentar :


Pksbandungkota.com - Ada getar yang sulit terhindarkan saat mendengar, melihat dan mencerna orasi sesosok kiyai muda Nonop Hanafi yang telah menginisiasi aksi jalan kaki dari Ciamis – Jawa Barat, kampung kelahiran saya.

Dan getar rasa itu bukan semata-mata sebagai sesama orang yang berasal dari daerah Ciamis atau karena sama-sama bersuku Sunda. Sungguh bukan itu.
Ciamis sebagai kota teduh berbasis sekian banyak pesantren, telah Allah angkat menjadi primadona berita -baik lokal, nasional maupun internasional-, pada momentum jelang aksi bela Islam jilid 3. Tepatnya, saat ribuan santri membaktikan diri untuk berjalan kaki sepanjang puluhan kilo meter, dengan satu alasan yang sangat mendasar. Yakni, menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan atas seseorang yang telah menistakan ayat suci Al-Qur’an.

Langkah yang mengisnpirasi ini, lahir dari rahim interupsi terhadap ketakadilan yang mengemuka. Lahir dari bungkaman rasa atas kesalahan yang sudah sangat nyata. Langkah yang sama sekali bukan bentuk main-main. Sehingga saat muncul larangan PO bis untuk memfasilitasi peserta aksi bela Islam jilid 3, ribuan santri yang berasal dari Ciamis ini tetap bergegas menuju Jakarta meski harus bertaruh waktu dan tenaga. Padahal, kota Ciamis sendiri adalah daerah dimana beberapa PO bisnya cukup melegenda. Dari mulai PO bis Merdeka hingga PO bis Aladin, semua menjadi sejarah tersendiri bagi kekayaan fasilitas transportasi darat di kota Ciamis dan kecamatan Cikoneng pada umumnya.
Namun anomali biarlah menjadi aksen atau memberi sentuhan tersendiri pada ghiroh mereka yang tak dapat diberhentikan oleh rintangan atau kesulitan apapun.

Dan kelezatan iman itu saling berpaut kepada ribuan Muslim lainnya di sepanjang daerah yang mereka lewati. Hampir di setiap titik, mereka disambut dengan tangis haru dan dijamu dengan berbagi donasi yang melimpah.

Dari mulai minuman, makanan, obat-obatan hingga perbakalan khas lainnya untuk pejalan kaki dengan jarak tempuh yang tak sederhana. Perhimpunan materi yang hanya sekelebat  dengan hasil yang sangat melimpah. Bahkan di Bandung, para santri Ciamis itu dihadiahi fasilitas berupa sandal gunung dan jas hujan. Sebuah gagasan cerdas yang diinisiasi oleh seorang dosen komunikasi Unpad, Maimon Herawati. Fasilitas yang dibelinya senilai jutaan rupiah yang terkumpul tak terbendung hanya dengan posting ajakan donasi di akun facebook.

Sungguh sebuah pemandangan yang menguras rasa iri bagi muslim mana pun yang hatinya bergemuruh rindu kebenaran.
Pun saat mereka baru memasuki daerah Cileunyi, satu paket pimpinan provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Gubernur Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jawa Barat menggelar penyambutan. Sebuah penyambutan yang sangat apresiatif terhadap langkah ribuan santri yang dipimpin oleh K.H Nonop Hanafi.

Sungguh sebuah pembuktian bahwa langkah tak sederhana yang mereka lakukan itu memenuhi titik kepantasan. Kepantasan untuk dihargai. Kepantasan untuk menjadi ladang tafakur panjang.
Semoga itikad yang dikhidmatkan di jalan Allah SWT itu menuai keadilan hakiki. (Miarti)

Kader PKS Bandung Siap Menyambut Kafilah Long March

Tidak ada komentar :


Pksbandungkota.com - 2 Desember 2016 akan menjadi salah satu yang akan diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Aksi damai yang merupakan gabungan umat muslim Indonesia ini kembali menggerakkan hati rakyat.
Mengapa tidak, berbagai umat muslim dsri penjuru Indonesia turut serta dan hadir dengan bekal mereka masing-masing. Bahkan saudara-saudara dari Ciamis, mereka berjalan kaki menuju Ibu Kota Jakarta.

Hal ini begitu menggetarkan hati hingga di berbagai penjuru jalan yang dilalui oleh para kafilah. Tak segan-segan masyarakat menyediakan makanan dan minuman untuk mereka.
Itupun yang dilakukan oleh DPC PKS Cileunyi siang ini. berbondong-bondong dan bersiap memberika bantuan bagi para kafilah Ciamis.

Para kader PKS Bandung pun sudah siap menyambut para pejuang long march.

Inilah ukhuwwah Islamiyah, tak peduli dari daerah mana bagian negara mana. Kita adalah saudara. (Ipah)

Magnet di Bulam November

Tidak ada komentar :


Pksbandungkota.com - Memasuki bulan November, bangsa Indonesia selalu diingatkan dengan hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Sebuah hari bersejarah yang berawal dari peristiwa heroik, bagaimana dahsyatnya perlawanan anak negeri yang melawan kaum penjajah. Dan bangsa ini mengenang ada tokoh penuh magnet yakni bung Tomo, dengan pekik "Allahu Akbar" mampu membakar semangat rakyat untuk mengusir Tentara NICA Belanda dari bumi pertiwi.

Barangkali kita hanya tahu melalui Film lawas, bagaimana gigihnya pejuang dalam berperang. Yang mungkin kejadian sebenarnya lebih dahsyat dari apa yang kita tonton. Namun di bulan November ini, masyarakat Indonesia merasa dihentakkan oleh peristiwa 4 November 2016. Lebih dari dua juta muslim, berbondong-bondong ke Jakarta untuk melakukan aksi damai bela Islam.

Kejadian ini boleh dibilang, pertama di Indonesia. Dimana mereka berkumpul dengan masa super banyak, dengan niat yang sama untuk bersuara menyeru pemerintah agar berani menegakkan hukum akan penistaan Agama yang dilakukan gubernur DKI Jakarta, Basuki Cahya Purnama.

Tidak ada muatan politis, Etnis ataupun lainnya. Tapi semua terjadi murni dari keinginan rakyat dalam menuangkan haknya bersuara sebagai warga negara. Menyangkut hal ini, sikap PKS pun bisa dibaca di http://pks.id/content/pernyataan-presiden-pks-tentang-rencana-penyampaian-pendapat-di-muka-umum-4-november-2016.
Empat hari setelah aksi damai, mata dunia beralih ke perhelatan akbar di Amerika Serikat, yakni
Pemilu Presiden Amerika Serikat, Selasa, 8 November 2016, yang  diselenggarakan untuk ke-58 kalinya. Calon dari Partai Republik, Donald Trump, mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Kontestasi pilpres USA selalu memiliki daya magnet tersendiri. Sepertinya tak ada satu negarapun di jagad ini, yang tak mau ketinggalan tentang berita ini. Hasil survei yang selalu memenangkan Hilary, ternyata terpatahkan dengan kemenangan Trump yang akan dilantik tanggal 20 Januari 2017 sebagai presiden ke-45.

Ada sedikit ketakutan muslim dunia, karena Donal Trump semasa kampanye selalu menebar kengerian dan ancaman terhadap komunitas muslim di Amerika Serikat bahkan dunia. Entah itu cara dirinya untuk menarik simpati kaum mayoritas di sana, atau memang sebenarnya ingin meneruskan seniornya di partai Republik, yang akan memborbardir dunia islam ?

Kita lihat saja nanti.
Dan sepatutnya kita mengambil pelajaran berharga ini, dari peristiwa di dalam negeri dengan aksi damai 411 dan juga pilpres USA. Sebenarnya sangat gampang bagi Allah untuk membumihanguskan tentara NICA saat itu. Dan sangat mudah pula membuat para penista agama untuk mendapatkan azab. Tapi bukan yang demikian yang Allah inginkan. Tapi Allah selalu ingin melihat upaya dan perjuangan umat, sampai dimana kegigihan memperjuangkan AgamaNya. (Tiesna)

Guru : Jasamu Akan Melekat Sepanjang Waktu

Tidak ada komentar :
Haru Suandharu bersama gurunya, Pak Komar


Pksbandungkota.com - Bertepatan dengan hari guru, masih ingatkah kita dengan mereka yang mendidik kita dari sekolah dasar hingga menengah atas? Mereka yang setiap pagi sudah siap menyapa anak didiknya. Memberikan pembelajaran terbaik bagi kehidupan anak didiknya.

Semoga di 2016 ini guru-guru semakin gencar dan juga semakin berjiwa mendidik. Karena mengajar dan mendidik bukanlah dua hal yang sama. Bangsa kita sedang rawan moral maka dengan hari guru ini semoga menjadi bahan penyemangat bagi para guru untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

Begitupun yang disampaikan oleh wakil ketua DPRD Kota Bandung, Haru Suandharu,"Bapak dan Ibu Guru terimakasih atas semua Ilmu yg telah diberikan. Jika ada kebaikan dalam diriku itu karena doa dan bimbinganmu. Tidak ada aku yg sekarang tanpa doa dan bimbinganmu. Semoga semua amal kebaikan bapak dan ibu guru menjadi amal zariyah, semoga bapak dan ibu guru senantiasa diberikan kesehatan, umur yang panjang, barokah dan rahmat dari Allah SWT. Selamat Hari Guru, 25 November 2016."

Yudi Cahyadi : Hari Guru Jangan Kau Lupakan

Tidak ada komentar :
 
Yudi memberikan bunga pada gurunya di SMA
pksbandungkota.com - Momentum Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November sepertinya jadi momentum spesial yang tidak mau terlewatkan begitu saja bagi Aleg PKS Yudi Cahyadi. Jumat pagi Kang Yudi menyambangi kampus yang menjadi almamaternya, SMAN 9 Bandung. Yudi bersama rekan-rekan alumni bersilaturahim sekaligus membagikan bunga untuk para guru SMAN 9 Bandung.

"16 tahun berlalu, disinilah kami menuntut ilmu " pungkas yudi mengawali sambutannya.

"Ketika kita memaknai pendidikan sebagai proses panjang pembelajaran yang dilakukan terus menerus, dari mulai manusia lahir sampai hidupnya kelak berakhir, maka keberadaan guru tetaplah guru, tidak ada istilah mantan guru. Guru telah begitu menginspirasi, dengan ilmu, nasihat dan perhatian yang diberi, telah mampu membentuk karakter, sikap, perilaku dan cara berfikir generasi saat ini " lanjut Yudi.

Sebagaimana jasa orang tua terhadap anaknya, begitupun jasa guru, tidak akan pernah terbalas oleh muridnya. Merekalah pahlawan sesungguhnya. Pahlawan yang sudah mendewasakan pola fikir kita, pahlawan yang membimbing akhlak kita. Pahlawan tanpa tanda jasa.

Selamat Hari Guru, hanya Allah yang mampu membalas segala jasa, kebaikan, pengabdian dan pengorbananmu. 
Semoga Allah SWT senantiasa mencintai dan menyayangimu.

Haru Suandharu : Doa Seorang Mukmin

Tidak ada komentar :
ilustrasi

pksbandungkota.com - Haru Suandharu, wakil rakyat merangkap ustadz, mengingatkan bahwa segala kejadian bencana yang menimpa Bandung akhir-akhir ini mesti dibereskan melalui cara langit, dan cara bumi. Seperti yang dituliskannya melalui akun twitter @suandharu, tertanggal 15 November 2016, yang langsung ditujukannya ke akun pemimpin kota Bandung @ridwankamil.

Kang @ridwankamil mari kita perbanyak berdoa kepada Allah SWT, agar hujan yg turun menjadi rahmat, bukan musibah. Kang @ridwankamil selain solusi teknologi, satgas penanggulangan banjir, perlu juga solusi doa, karena doa adalah senjata seorang muslim. Kang @ridwankamil perlu dibuat program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Kang @ridwankamil program jangka pendek bsia dgn menertibkan jembatan dan bangunan liar sepanjang DAS. Kang @ridwankamil jangka menengah bsia membuat masterplan penanggulangan banjir, yg masuk dlm program dan kegiatan skpd. Kang @ridwankamil u jangka panjang bisa dibuat perda penanggulangan banjir, revisi rpjmd & pembentukan badan penanggulangan bencana. Kang @ridwankamil u mengatasi banjir di kota Bandung saran saya perbanyak istighfar mohon ampun kepada Allah SWT. Kang @ridwankamil, semoga Allah SWT melindungi warga kota Bandung selama musim hujan ini, agar terhindar dari musibah. Kang @ridwankamil semoga Allah SWT memberikan kesabaran, jalan keluar yg baik, u mengatasi musibah banjir di Kota Bandung & sekitarnya. Kang @ridwankamil semoga Allah memberikan pertolongan dan kemudahan u mengatasi musibah banjir di Kota Bandung. Aamiin ya Robb. Kang @ridwankamil semoga musibah banjir bisa membuat kita bersama melakukan introspeksi dan taubat kepada Allah SWT.
Tentunya, hal ini seirama dengan apa yang telah difirmankan Allah SWT di QS. Al An’am ayat 63:
قُلْ مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Katakanlah, “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepadaNya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan), “Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.” [QS Al-An’aam : 63]

Cuitan beliau ini banyak mendapat perhatian berupa di retweet dan di like oleh beberapa follower.
(LH)

Jabar Siaga Bencana, Aher : Kita Siaga 24 jam!

Tidak ada komentar :
Terhitung mulai 1 November 2016, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menetapkan status siaga bencana untuk provinsi Jawa Barat. Status ini menurut surat penetapan bernomor 360/284-BPBD berlaku hingga akhir Mei tahun depan.

Menyusul beberapa peristiwa bencana alam banjir dan longsor di beberapa titik di Jawa Barat, Aher telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat untuk bersiaga 24 jam menghadapi kemungkinan bencana susulan. Hal ini, tuturnya, adalah untuk mempermudah proses administrasi dan mekanisme penggunaan anggaran untuk penanggulangan bencana.

sumber gambar : kotabogor.go.id


Status siaga ini merupakan penetapan kedua kalinya di tahun 2016 setelah sebelumnya diberlakukan di awal tahun pada Januari hingga April lalu. Merujuk kepada intensitas hujan yang cenderung meningkat di tahun ini, pihak pemprov memprediksi akan adanya bahaya banjir dan longsor yang cukup potensial di Jawa Barat. Aher tak menampik bahwa kejadian ini tak terlepas dari pengaruh aktivitas manusia dan pembangunan. Namun, ia menegaskan bahwa saat ini bukan masanya mencari siapa yang salah, melainkan bersegera mengambil tindakan preventif yang masih bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban dan kerugian lebih besar.

Dikutip dari situs resmi pemprov Jawa Barat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan ada 15 daerah di Jawa Barat yang berpotensi menghadapi bencana banjir dan longsor. Ancaman longsor, misalnya, mayoritas berada di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sedangkan ancaman banjir berada di wilayah Pantura. Masing-masing daerah itu diklaimnya sudah mengetahui titik-titik rawannya.

Selain meningkatkan kesiapan BPBD dalam status siaga bencana ini, Gubernur Ahmad Heryawan juga mengimbau pada masyarakat, “Kepada masyarakat, saya berpesan untuk selalu waspada mengingat rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sampai bulan Mei 2017 curah hujan di berbagai daerah di Jawa Barat cukup tinggi,” ucap Aher.